Disparbud Lamongan Fasilitasi Pengembangan Lima Desa Wisata
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Pemkab Lamongan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan memberikan pendampingan kepada 5 desa wisata di Kota Soto.
Pendampingan tersebut sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi segala sumber daya yang ada di desa wisata tersebut agar menarik bagi wisatawan dan berkelanjutan.
Lima desa wisata yang saat ini mendapatkan pendampingan dari Disparbud Lamongan, diantaranya Pantai Kutang Desa Labuhan Kecamatan Brondong, Pemandian Air Panas Mbrumbung Desa Kranji Kecamatan Paciran.
Kemudian Wisata Perkemahan Desa Pucakwangi Kecamatan Babat, Situs Candi Pataan Desa Pataan Kecamatan Sambeng dan Wisata Religi Makam Sunan Sendang Duwur, Desa Sendang Duwur Kecamatan Paciran.
“Saat ini kami masih identifikasi potensinya dulu. Setelah itu, baru kami lakukan pendampingan ke lima Desa Wisata tersebut,” kata Siti Rubikah, Kepala Disparbud Lamongan, Jumat (5/8/2022).
Lebih lanjut, Rubikah menyebutkan, indentifikasi dengan melakukan upaya penggalian dan penataan potensi-potensi desa. Pengkajian terkait kebudayaan, sarana prasarana, dan lokasi, kemudian baru akan dilakukan pendampingan.
“Nah, penggalian ini menjadi tugas dari Kades dan Perangkat Desa setempat. Jangan sampai mereka harus tanya ke kita, apa potensi desanya. Ini yang menjadikan proses pendampingan menjadi lama,” ujarnya.
Menurutnya, ketika potensi desa wisata ini sudah terlihat, maka pihaknya akan memberikan pendampingan dengan melakukan pelatihan-pelatihan pada Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata). Harapannya, desa dan kelembagaan dan SDMnya bisa berkembang.
“Kami tata dulu potensi-potensi yang ada di desa wisata ini, apalagi sekarang sudah ada dukungan dari Undang-Undang mengenai Desa Wisata,” ucapnya.
Dengan adanya UU tersebut, jelas Rubikah, Desa Wisata akan lebih terkuatkan lagi dan bisa diintegrasikan dengan desa-desa lainnya.
“Ke depannya, kita akan berikan master plan agar lebih terarah dan lebih terplanning. Sehingga masyarakat disekitar desa bisa ikut menikmati hasilnya,” ujarnya.
Wisata Alam Setigi (Selo, Tirto, Giri) yan ada di Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik merupakan keberhasilan memadukan keindahan alam dengan bangunan wisata plus spot foto instagramable.
Berhasilnya desa wisata di kota tetangga ini, Rubikah mengaku, terinspirasi cara pengembangan desa wisata dengan menghadirkan konsultan dari wisata tersebut untuk terlibat dalam pendampingan lima desa wisata itu.
“Kita targetkan selama 40 hari. Namun saat ini masih tahap penggalian dan pematangan potensi desanya, baik itu kelebihan maupun kekurangannya,” tuturnya.
Melihat potensi yang besar di Lamongan, Rubikah berharap, komitmen penuh dari kelima Pemerintah Desa (Pemdes) tersebut. Terutama Kepala Desa yang memiliki peran penting dalam menggerakkan, melibatkan dan memberdayakan masyarakatnya.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya kolaborasi. Begitu desa wisata berhasil dikembangkan, maka juga kita harapkan komitmen rasa memiliki dan menjaga. Agar terwujudnya kesejahteraan masyarakat sekitar akan mudah dicapai,” kata Rubikah, Kepala Disparbud Lamongan. (*)