Bupati Lamongan Bertekat Perkenalkan Sendangagung Batik Carnival pada Dunia
LAMONGAN (Lenteratoday) – Batik carnival dan festival sego muduk yang diselenggarakan Desa Sendangagung, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan pada Kamis (27/10/2022) mampu menyedot perhatian ribuan masyarakat. Melihat potensi yang begitu besar, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bertekat akan memperkenalkan even tersebut pada dunia.
Sendangagung Batik Carnival dan Sego Muduk Festival merupakan kegiatan yang muncul dari ide masyarakat desa kemudian direalisasikan oleh pemerintah desa setempat melalui karangtaruna. Batik Carnival menyuguhkan pagelaran fashion jalanan dengan berbagai busana dan aksesoris menarik, namun semua menampilkan batik khas desa Sendangagung sebagai tema utama dalam penampilan mereka.
Untuk diketahui, Desa Sendangagung merupakan desa penghasil dan menjadi ikon batik Lamongan. Kerajinan batik warga Desa Sendangagung adalah warisan leluhur sejak ratusan tahun silam. Seperti daerah lainnya, batik Sendangagung juga memiliki motif khas sejak abad ke 15 dan sampai saat ini masih dipertahankan.
Selain batik, Desa Sendangagung juga memiliki kuliner khas yang bahkan tidak ada duanya yaitu sego muduk atau nasi muduk. Sepintas, sego muduk ini terlihat sama dengan nasi kuning, namun ketika berada lebih dekat akan merasakan perbedaannya. Karena dari aromanya saja sudah mampu dirasakan banyaknya rempah dan bumbu yang digunakan dalam sego muduk. Hal ini akan terbukti ketika mencicipi sego muduk, maka berbagai harmoni rasa akan berpadu dalam lidah, seperti gurihnya santan dipadu dengan kunyit dan bumbu lainnya, hingga wanginya cengkeh akan menjadi satu di dalam mulut.
Didasarkan pada kekayaan budaya dan karifan lokal tersebut, Kepala Desa Sendangagung, Panut Supodo mengatakan bahwa potensi desa yang begitu besar layak untuk dimunculkan ke permukaan dan diperkenalkan pada dunia luar. Maka, dia mengharapkan melalui gelaran Sendangagung Batik Carnival dan Festival Sego Muduk ini akan membawa batik dan kuliner Sendangagung lebih populer dan dikenal masyarakat luas.
“Kegiatan ini diusung tentunya untuk melestarikan dan memperkenalkan batik khas Lamongan kepada generasi muda dan wisatawan yang hadir. Konsep kami mengedepankan kearifan lokal, apapun yang ditampilkan harus bermotif batik Lamongan,” tutur Panut Supodo saat sambutan.
Acara tersebut juga untuk memperkenalkan Desa Sendangagung sebagai desa wisata edukasi dan budaya. Diharapkan ke depannya akan lebih banyak wisatawan yang datang sehingga menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat serta Sendangagung menjadi desa berdaya.
Terbukti, kemegahan fashion jalanan batik carnival dan festival sego muduk yang menyajikan ribuan porsi sego muduk gratis ini menyedot ribuan pengunjung dari luar desa. Even kedua setelah sebelumnya dilakukan pada 2019 dan terhenti karena pandemi Covid-19 ini lebih mewah dan menarik. Batik Carnival menampilkan berbagai busana dan aksesoris lengkap dengan puluhan mascot yang tampil cukup memukau. Pagelaran fashion tingkat desa ini pun tak kalah dengan Jember Fashion Carnaval (JFC) yang diadakan oleh pemerintah daerah setempat.
Terlebih lagi, penampilan fashion yang disuguhkan masyarakat dari 22 RT di Desa Sendangagung ini memiliki kekhasan tersendiri. Dimana, semua fashion yang ditampilkan mengusung batik khas desa Sendangagung sebagai tema utamanya. Melihat kemegahan yang ditampilkan para model di atas “catwalk” dengan panjang sekitar 3 kilometer menyusuri jalan desa ini membuat pengunjung tak beranjak dari tempat duduknya mulai awal hingga akhir acara meski sampai menjelang maghrib.
Terlebih lagi, penampilkan para model yang melibatkan warga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa ini diiring dengan berbagai kesenian musik dari masyarakat di desa Sedangagung. Mulai dari drumband, tongklek, hingga musik tradisional khas desa Sendangagung yaitu jedor.
Panut Supodo mengatakan, Sendangagung Batik Carnival dan Fesitival Sego Muduk ini merupakan salah satu sangkaian dari even yang digelar selama tiga hari tiga malam. Even bertajuk Sedangagung Duwe Gawe ini menyuguhkan berbagai rangkaian acara yang mengedepankan kearifan lokal, mulai dari gowes mengelilingi desa, batik fashion show, penampilan musik bendrong dan juga musik jedor, serta beberapa acara menarik lainnya.
Melihat potensi besar yang dimiliki Desa Sendangagung, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi yang membuka Sendangagung Batik Carnival dan Festival Sego Muduk merasa sangat bangga dan kagum. Rangkaian kegiatan di Desa yang berada di wilayah utara Lamongan ini mampu menambah khazanah kekayaan budaya dan wisata Lamongan.
“Mulai hari ini akan saya kabarkan kepada dunia, bahwa Lamongan punya Desa Sendangagung yang sangat eksotik dan luar biasa ini. Megilan (bahasa khas Lamongan yang berarti luar biasa), ” tandasnya.
Dia juga terkesan dengan antusias masyarakat dari berbagai daerah yang luar biasa. Tidak hanya masyarakat dari sekitar kecamatan Paciran, namun juga dari luar kota, mulai dari Blitar, Klaten, dan Trenggalek pun datang. Untuk itu, dia berharap kegiatan ini dicanangkan menjadi kegiatan tahunan sehingga mampu menggairahkan kuliner dan seni khas Lamongan.
“Kita beritahukan kepada dunia bahwa Lamongan punya kuliner luar biasa yakni Sego Muduk khas Sendangagung,” tutur Bupati yang akrab dengan sapaan Pak Yes ini. (*)
Sumber Berita : https://lenteratoday.com/bupati-lamongan-bertekat-perkenalkan-sendangagung-batik-carnival-pada-dunia/