Letak Gunung Pegat
Bagi warga Lamongan, nama gunung pegat sudah tidak asing lagi. Kisah yang melatar belakangi gunung pegat sudah sangat mashur sejak era kolonial hingga era modern saat ini.
Kisah yang begitu diyakini oleh masyarakat sekitar sudah terjadi secara turun temurun secara bergenerasi.Gunung Pegat terletak di Desa Karang Kembang yang juga merupakan wilayah dari Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan.
Jika anda sedang melakukan perjalanan dari arah Babat menuju Jombang, atau dari arah Jombang menuju Babat. Anda akan melewati gunung ini, yang melintasi jalan raya Babat-Jombang dari timur-barat.
Sejarah Gunung Pegat Lamongan
Seperti halnya kisah mistis di tempat lain, gunung Pegat yang sudah menjadi kisah legenda bagi masyarakat sekitar khususnya, tentu juga memiliki cerita sejarah asal usulnya.
Bagaimana asal muasal dari gunung Pegat ini?
Dari kabar yang beredar di sekitar lokasi, penamaan gunung pegat konon dimulai pada saat kolonial Belanda sedang berkuasa di wilayah tersebut.
Guna melancarkan arus ekonomi pemerintah kolonial, mereka melaksanakan tahap pembangunan jalan yang menjadi titik perdagangan, yaitu Babat-Jombang. Selain itu, konon pemerintah kolonial juga membangun lintasan kereta api di area tersebut.
Namun, di kawasan tersebut terdapat gunung kapur yang menghalangi jalan, sehingga pemerintah kolonial terpaksa harus melakukan sebuah pekerjaan berat, yaitu membelah gunung tersebut.
Salah satu kekejaman kolonial seperti yang telah kita dengar dari kakek-nenek kita adalah penerapan kerja rodi/kerja paksa.
Nah, di wilayah sekitar gunung Pegat ini, juga tidak luput dari kekejaman kerja paksa. Dimana masyarakat sekitar dipaksa untuk melakukan pekerjaan membelah gunung tanpa digaji, bahkan tanpa di beri makan dan minum! Konon dari kerja paksa ini, juga banyak memakan korban jiwa akibat dari kerja paksa.
Berawal dari sinilah, warga yang menjadi pelaku kerja paksa dengan perasaan sakit, emosi dan penuh keterpaksaan ini mengucapkan sumpah. Bahwa, siapapun yang melewati gunung ini, maka tidak akan menemukan kebahagiaan, jika sudah berkeluarga.
Dan bagi yang belum berkeluarga, niscaya keluarga tersebut tidaklah menjadi keluarga yang bahagia. Akan tetapi menjadi keluarga yang selalu dihinggapi kesulitan hidup. Terutama mengalami perpisahan/pegat (Jawa; Perpisahan).
Begitulah kisah yang menjadi titik awal penamaan dari gunung Pegat. Kisah tersebut hingga kini pun masih banyak dihapal, terutama warga setempat di Desa Karang Kembang Babat.
Lalu, bagaimana kisah gunung Pegat hingga kini menjadi sebuah cerita mitos namun masih tetap dipegang kepercayaannya oleh warga setempat?
Bahkan tidak jarang warga yang berada jauh dari Desa Karang Kembang pun ikut mempercayai adanya mitos tersebut.