Wisata Bulaga Diresmikan, Destinasi Wisata Masa Depan di Lamongan
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Wisata Bulaga (Bukit, Telaga dan Goa) yang terletak di Desa Pucakwangi, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan diharapkan bisa menjadi destinasi wisata yang mempunyai masa depan di Lamongan.
Wisata ini juga memiliki lokasi yang digunakan sebagai bumi perkemahan. Selain itu wisata ini juga menjadi salah satu Desa Wisata yang menerima pendampingan dari Disparbud (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) Lamongan.
Hal ini disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi usai menandatangani prasasti Wisata Bulaga Desa Pucakwangi, Kecamatan Babat, Lamongan, Sabtu (27/8/2022).
“Disamping semangat dorongan pendampingan secara profesional dari Disparbud. Kita juga akan membantu fasilitas supaya Wisata Bulaga ini bisa berkembang menjadi lebih baik lagi,” kata Pak Yes.
Wisata Bulaga memiliki beberapa spot wisata yang menarik untuk terus diexplore, dipelihara dan diperbaiki agar wisatawan bisa tertarik datang ke Desa Pucakwangi.
Pak Yes berpesan, Kepala Desa Pucakwangi harus menyiapkan dan memelihara wisata ini agar lebih baik lagi dengan cara berkoordinasi dengan banyak pihak, supaya wisata ini akan terus mendapatkan dukungan.
“Baik infrastruktur maupun alamnya serta UMKM-nya juga akan terus berkembang lebih baik lagi. Selain itu, kulinernya juga harus disentuh supaya mempunyai kekhasan tersendiri,” ujarnya.
Selain spot Telaga, Bukit dan lokasi perkemahan, Wisata Bolaga juga memiliki goa yang tekah dihuni oleh koloni kelelawar yang terbanyak di Indonesia. Diungkapkan Pak Yes, samoai dengan saat ini kotoran kelelawar tersebut menjadi sumber pendapatan asli desa (PAD).
“Ya, ini kan juga menjadi pendapatan asli desa yang masuk melalui BUMDesa. Termasuk kelelawarnya ini mendukung spot wisata sunset dan sunrise,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Babat Johny Indrianto Firmansyah mengaku, Wisata Bulaga sebelum pandemi Covid-19 cukup ramai pengunjung. Untuk itu, dirinya akan mendorong pihak desa merestrukturisasi segala fasilitas yang ada.
“Semoga wisata ini akan bisa mendorong perekonomian desa. Terutama dengan hadirnya pelaku UMKM yang ada di sekitar Wisata Bulaga,” kata Johny.
Sebagai informasi, Wisata Bulaga menjadi salah satu Desa Wisata yang menerima pendampingan dari Disparbud Lamongan.
Selain itu diantaranya, Pantai Kutang Desa Labuhan Kecamatan Brondong, Pemandian Air Panas Mbrumbung Desa Kranji Kecamatan Paciran, Situs Candi Pataan Desa Pataan Kecamatan Sambeng dan Wisata Religi Makam Sunan Sendang Duwur.
Dikesempatan yang sama, Kepala Desa Pucakwangi Bagus Cahyo Kurniawan berharap dari pihak Pemkab Lamongan bisa menambah kamar kecil (MCK). Karena saat ini, ungkapnya, masih memiliki 6 kamar kecil.
“Kami ingin ada tambahan MCK. Karena, apabila ada kegiatan perkemahan seringkali harus berebutan. Kemudian perbaikan akses jalan menuju goa kelelawar,” ujar Bagus.
Bagus juga berharap bisa mengoptimalkan BUMDes untuk pendanaan UMKM di desa yang dipimpinnya. Karena, menurutnya, sampai dengan saat ini PAD juga disokong dari hasil lelang kotoran kelelawar (pupuk guavano) yang diperoleh dari goa yang ada di Wisata Bulaga.
“Alhamdulillah, setahun rata-rata lelang mencapai Rp. 250 juta hingga Rp.350 juta. Bahkan dari hasil lelang tersebut, kita juga telah membeli tanah untuk infrastruktur yang ada di Bulaga ini,” kata Bagus yang mengaku goa tersebut memiliki koloni kelelawar terbanyak selain yang ada di Texas dan Kamboja.
Dengan adanya pendampingan dari Disparbud Lamongan, Bagus berharap, adanya pembuatan maket site plane untuk menyusun dan penempatan infrastruktur.
“Ya, kami harap wisata ini semakin mari perhatian para wisatawan. Yang kedua ada peningkatan kapasitas untuk pelaku usaha. Selain itu, kami harap ada permodalan untuk pembuatan area memancing,” tutur Bagus yang berharap adanya dukungan dari Pemkab Lamongan pembuatan MCK di Wisata Bulaga. (*)
sumber berita : https://www.timesindonesia.co.id/read/news/425372/wisata-bulaga-diresmikan-destinasi-wisata-masa-depan-di-lamongan